Telah dekat datangnya saat itu (hari kiamat) dan telah terbelah bulan.
(Al-Qamar (54): 1)
Lima tahun sebelum Nabi saw berhijrah dari Makkah ke Madinah, ada sekelompok orang Quraisy yang datang menemui baginda dan mengatakan: “Hai Muhammad, jika engkau benar-benar seorang nabi dan rasul maka datangkanlah bukti yang menunjukkan bahwa engkau memang benar-benar seorang nabi dan rasul.”
Maka Nabi bertanya kepada mereka: “Apa yang kalian inginkan?”
Mereka berkata dengan tujuan melemahkan dan menantang: “Belahlah untuk kami rembulan itu!”
Nabi SAW lantas berdiri beberapa saat. Baginda berdoa kepada Allah swt agar memberikan pertolongan untuknya dalam situasi seperti ini. Allah swt lantas memberikan ilham kepada baginda untuk berisyarat dengan menggunakan jari tangan baginda ke arah bulan. Tiba-tiba bulan tersebut terbelah menjadi dua bahagian. Satu bahagian menjauh dari bahagian yang lain selama beberapa jam kemudian bersatu kembali.
Maka orang kafir berkata: “Muhammad telah menyihir kita!”
Akan tetapi orang-orang yang cerdas diantara mereka mengatakan: Sesungguhnya sihir itu terkadang dapat mempengaruhi orang-orang yang menyaksikannya dan tidak dapat mempengaruhi seluruh manusia. Maka tunggulah rombongan yang datang dari perjalanan.”
Maka orang-orang kafir bergegas keluar menuju pintu-pintu kota Makkah untuk menunggu orang-orang yang datang dari perjalanan. Ketika rombongan pertama datang, orang kafir bertanyakan kepada mereka: “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh terjadi pada bulan itu?”
Mereka menjawab: “Ya, benar. Pada malam itu kami melihat bulan itu telah terbelah menjadi dua dan saling berjauhan satu dari yang lain kemudian kembali bersatu.”
Maka berimanlah sebagian dari mereka dan kafirlah orang-orang yang tetap kafir. Oleh kerana itu Allah SWT berfirman :
“Telah dekat datangnya saat itu (hari kiamat) dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. (Al-Qamar (54): 1-3).
Apollo 11 adalah misi luar angkasa pertama yang berjaya membawa manusia ke Bulan dan kembali dengan selamat. Apollo 11 merupakan salah satu dari projek NASA yang terbesar dengan belanja melebihi 100 billion Dollar, disaat negara Amerika mengalami kemelesetan ekonomi. Projek ini adalah salah satu perlumbaan meneroka angkasa semasa era perang Dingin dengan Soviet Union.
Apollo 11 dilancarkan pada 16 Julai 1969 menggunakan roket Saturn V dan tiba di bulan pada 20 Julai pada tahun yang sama. Pada saat mendarat di bulan, pesawat luar angkasa ini membawa Neil Armstrong, Edwin Aldrin, dan Michael Collins.
Disebalik kejayaan mendarat di bulan, para astronout ini secara tidak langsung telah membuat penemuan bahawa bulan pernah terbelah dua.
Berikut adalah dialog semasa astronout ini diwawancara di sebuah stesen televisyen :
Pengacara: “Apakah rasional membelanjakan lebih dari 100 milion dolar Amerika hanya
untuk mendaratkan seorang ilmuwan Amerika di atas bulan?”
Astronout : “Tidak, tujuannya bukan untuk mendaratkan ilmuwan Amerika di atas bulan,
tetapi kami mengkaji struktur geologi bulan dari bahagian dalam. Dan kami
pun telah menemui satu penemuan saintifik, seandainya kita menghabiskan
berjuta – juta dollar untuk membuat orang percaya terhadap penemuan
tersebut, tentu tidak ada orang yang mempercayai kami.”
pengacara: “ apakah penemuan itu?”
Astronout: “Bulan ini pernah terbelah pada suatu ketika kemudian bersatu kembali.”
Pengacara bertanya: “Bagaimana anda mengetahui hal itu?”
Astronout menerangkan:
“Kami mendapatkan sebuah sampel dari bebatuan yang membelah bulan dari
permukaan hingga ke bahagian dalamnya. Kami membuat kajian dan berdiskusi
dengan para pakar geologist dan mereka mengakui bahawa hal tersebut tidak
mungkin terjadi kecuali jika bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali”
*Ura -ura bahawa Neil Amstrong telah memeluk Islam setelah kembali dari misi mendarat di bulan mungkin ada benarnya juga, mungkin setelah beliau menyaksikan kebenaran kejadian ini.
0 komentar:
Posting Komentar